PERBANDINGAN
Hai sahabat Blogger? Gimana hari ini? Pasti menyenangkan
dong J
Kali ini kita akan coba bahas sesuatu yang biasanya kita
terapin di kehidupan sehari-hari. Yaaap betul sekali, PERBANDINGAN. Check this
out J
Kita dapat membuat perbandingan dari dua hal yang senilai,
misalkan tinggi badan, lama waktu yang dibutuhkan, dan lainnya. Hasil perbandingan dari kedua hal tersebut
merupakan bilangan sederhana dalam bentuk a/b atau a : b dengan a dan b
merupakan bilangan asli. Terdapat dua jenis perbandingan, yaitu Perbandingan
Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai. Mari kita pelajari satu persatu.
1.
Perbandingan Senilai
Suatu perbandingan dikatakan senilai jika perbandingan nilainya sama.
a/b = c/d atau
a . d = b . c
Untuk lebih memahami pengertian perbandingan senilai, perhatikan tabel
berikut:
Panjang
Kabel (m)
|
Harga per
Meter
|
1
|
Rp 4.000,-
|
2
|
Rp 8.000,-
|
3
|
Rp 12.000,-
|
Perbandingan panjang kabel pada baris 1 dan 2 = 1 : 2. Perbandingan
harga pada baris 1 dan 2 = 4000 : 8000 = 1 : 2
Perbandingan panjang kabel pada baris 2 dan 3 = 2 : 3. Perbandingan
harga pada baris 2 dan 3 = 8000 : 12000 = 2 : 3
Dapat kita perhatikan pada saat panjang kabel bertambah,
maka harganya pun bertambah. Begitu pula jika pajang kabel berkurang, maka
harganya pun berkurang. Kita katakan bahwa perbandingan panjang kabel dan
harganya pada tabel di atas merupakan Perbandingan Senilai.
Contoh:
Dalam suatu perjalanan sejauh 40 km, sebuah mobil memerlukan
bahan bakar sebanyak 8 liter bensin. Jika mobil itu menempuh perjalanan sejauh
120 km, berapa banyak bahan bakar yang diperlukan?
Cara I: Perhitungan berdasarkan
satuan
Bahan bakar
40 km = 8 L ⇔ 5 km = 1 L
Setiap 5
km membutuhkan 1 L bensin
Perjalanan
yang ditempuh 120 km ⇔ 120 : 5 = 24
Jadi perjalanan
120 km membutuhkan 24 L bensin
Cara II: Perhitungan
berdasarkan perbandingan
Banyak bahan
bakar (liter) Jarak
tempuh
8 ⇔ 40
x ⇔ 120
diperoleh
perbandingan:
8/x = 40/120
⇔ 40 . x = 8 . 120
⇔ x = 960/40
⇔ x
= 24
Jadi bahan
bakar yang diperlukan untuk menempuh perjalanan 120 km adalah 24 L bensin
2.
Pebandingan Berbalik Nilai
Dua perbandingan dikatakan berbalik nilai jika dua perbandingan nilainya
saling berkebalikan.
a/b = c/d atau a
. c = b . d
Untuk lebih memahami perbandingan berbalik nilai, perhatikan contoh
berikut:
Kecepatan
(km/jam)
|
Waktu tempuh
(jam)
|
80
|
3
|
60
|
4
|
40
|
6
|
Perbandingan kecepatan
baris 1 dan 2 = 80 : 60 = 4 : 3. Perbandingan waktu tempuh baris ke 1 dan 2 = 3
: 4
Perbandingan kecepatan
baris 2 dan 3 = 60 : 40 = 3 : 2. Perbandingan waktu tempuh baris ke 2 dan 3 = 4
: 6 = 2 : 3
Jika diperhatikan perbandingan
kecepatan dan waktu tempuh pada baris yang bersesuain adalah berbalik. Jika kecepatan
berkurang maka waktu bertambah, begitu pula sebaliknya, jika kecepatan
bertambah maka waktu berkurang. Dengan demikian kasus kecepatan dan waktu
tempuh pada tabel di atas merupakan PerbbandinganBerbalik Nilai.
Contoh:
Seorang petani mempunyai
persediaan makanan untuk 80 ekor ternak selama satu bulan. Jika petani tersebut
menambah 20 ekor ternak lagi, berapa hari persediaan makanan itu akan habis?
Jawab:
Jika ternak bertambah, maka
persediaan makanan akan lebih cepat habis.
Banyak ternak Hari
80 ⇔ 30
100 ⇔ x
Diperoleh perbandingan:
80/100 = x / 30
⇔ 100 . x =
30 . 80
⇔ x =
2400/100
⇔ x = 24
Jadi persediaan makanan akan
habis untuk 100 ekor ternak selama 24 hari.
Soal Latihan:
1) Harga 5 buah kapasitor
dengan kapasitas tertentu adalah Rp 30.000,-. Berapa kah yang harus dibayar
jika ingin membeli 50 buah?
2) Erni melakukan perjalanan
Jakarta – Bogor mengendarai sepeda motor selama 2 jam dengan kecepatan
rata-rata 60 km/jam. Jika kecepatan rata-ratanya menjadi 80 km/jam, berapa
lamakah ia sampai di Bogor?
Gimana sahabat Blogger? Udah paham banget dong tentang perbandingan
ini J
Jangan lupa di share ke temen-temen sahabat Blogger yaa biar
pengetahuan kita semua bertambah J
See you next time J
0 komentar: